
KETAPANG – Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Ketapang secara resmi mengawali rangkaian Pekan Seni Budaya Dayak (PSBD) Tahun 2025 melalui pelaksanaan ritual adat Bepinta Becatu, Senin (6/10/2025). Upacara sakral ini digelar secara serentak di tiga titik penting, yakni Pantak Nek Male Kompleks Pendopo Bupati Ketapang, Tugu Tolak Bala, dan Rumah Adat Dayak Ketapang.
Ritual adat tersebut menjadi tanda dimulainya seluruh agenda kegiatan DAD Ketapang, termasuk Rapat Kerja (Raker) serta Pameran PSBD 2025 yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DAD Kabupaten Ketapang Heronimus Tanam, Ketua Panitia PSBD 2025 Andreas Hardi, para pemangku adat dari berbagai kecamatan, serta perwakilan lembaga adat lokal. Prosesi Bepinta Becatu berjalan dengan penuh kekhidmatan, menandai rasa syukur dan permohonan restu kepada leluhur agar seluruh kegiatan berlangsung lancar, aman, dan penuh berkah.
Dalam sambutannya, Heronimus Tanam menegaskan bahwa pelaksanaan ritual adat bukan sekadar tradisi, melainkan wujud penghormatan terhadap warisan leluhur dan simbol persatuan masyarakat Dayak.
“Memulai kegiatan besar dengan adat merupakan jati diri kita sebagai orang Dayak. Melalui Bepinta Becatu, kita memohon perlindungan dan berkat agar seluruh rangkaian PSBD 2025 berjalan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia PSBD 2025, Andreas Hardi, menyampaikan bahwa penyelenggaraan tahun ini akan dikemas lebih meriah, inklusif, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat Dayak.
“Selain pameran dan rapat kerja, akan ada berbagai lomba seni budaya, kuliner tradisional, serta pameran kerajinan khas dari setiap kecamatan,” jelasnya.

Pemilihan Pantak Nek Male Batu Daya sebagai lokasi pembuka memiliki makna tersendiri. Tempat ini dipercaya sebagai situs bersejarah yang menyimpan jejak perjuangan dan kebijaksanaan leluhur Dayak Ketapang. Prosesi di lokasi tersebut menjadi simbol penghormatan terhadap alam dan roh penjaga tanah leluhur.
Dalam rangkaian upacara, para pemangku adat turut memanjatkan doa dan melakukan ritual simbolik berupa penyalaan dupa dan penaburan beras kuning, yang melambangkan kesejahteraan, keharmonisan, dan keberkahan. Suasana sakral terasa kuat dengan lantunan nyanyian adat dan dentuman gong yang mengiringi jalannya prosesi.
Melalui pelaksanaan Bepinta Becatu, DAD Ketapang berharap seluruh masyarakat Dayak dapat menyambut PSBD 2025 dengan semangat gotong royong, persaudaraan, dan pelestarian nilai-nilai adat yang telah diwariskan secara turun-temurun.