
BANJARMASIN, 26 Juli 2025 — Sebuah potongan video dari podcast YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel viral dan menuai reaksi keras dari publik, khususnya masyarakat Kalimantan Selatan. Video berdurasi 1 menit 38 detik itu memperlihatkan percakapan antara Dedi Mulyadi dan seorang narasumber bernama Aksar, yang menyebut masyarakat Kalimantan — khususnya suku Banjar — sebagai pemalas.
Isi Potongan Video yang Viral
Dalam percakapan tersebut, Aksar mengatakan:
“Ya, jujur. Walaupun orang kaya, tapi orang-orang malas. Jujur, Pak. Nah, kalau untuk kerja, apalagi suku Banjar, ya. Karena udah kaya, Pak.”
Menanggapi pernyataan itu, Dedi Mulyadi mencoba meluruskan:
“Sebenarnya bukan malas. Karena sudah diwarisi alam yang kaya. Sehingga mereka ngapain nyuruh capek-capek nanam padi. Ngambil ikan di rawa sudah ada.”
Pernyataan tersebut sontak menuai reaksi keras dari masyarakat Kalimantan, terutama dari komunitas suku Banjar yang merasa tersinggung dan terstigma.
Aksi Protes & Laporan Hukum
Organisasi masyarakat Laung Kuning Banjar langsung bergerak. Mereka mendatangi Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan dan secara resmi melaporkan konten tersebut. Ketua ormas menyebut pernyataan narasumber sangat merendahkan martabat dan identitas budaya suku Banjar yang dikenal pekerja keras dan berdedikasi tinggi dalam berbagai sektor.
“Ini bukan soal bercanda. Ini menyangkut harga diri suku Banjar yang sudah lama berkontribusi dalam pembangunan Kalimantan,” tegas salah satu perwakilan Laung Kuning Banjar, seperti dikutip dari dutatv.com.
Reaksi Netizen dan Tokoh Publik
Sejumlah tokoh dan warganet menilai pernyataan tersebut mencerminkan stereotip negatif yang selama ini dilekatkan pada masyarakat Kalimantan. Banyak yang mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan opini publik, apalagi melalui media digital yang cepat menyebar dan mudah disalahpahami.
Di sisi lain, sebagian warganet mengapresiasi sikap Dedi Mulyadi yang mencoba memberikan konteks dan klarifikasi bahwa “kemalasan” yang dimaksud lebih kepada sikap hidup yang terbentuk karena ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, bukan karena watak atau budaya.
Klarifikasi dan Tuntutan
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kang Dedi Mulyadi Channel maupun dari narasumber bernama Aksar. Masyarakat Kalimantan mendesak agar pihak terkait memberikan klarifikasi terbuka dan permintaan maaf secara langsung untuk meredam ketegangan sosial yang timbul akibat konten tersebut.