
Pontianak, 20 September 2025 – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kota Pontianak pada Sabtu (20/9) siang. Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Teguh Sukma diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang pria berbaju hitam yang disebut-sebut oknum TNI. Kejadian ini berlangsung di Jalan Panglima Aim, Pontianak Timur, tepat di depan SDN 04.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 14.30 WIB, sebuah mobil yang dikendarai pria berbaju hitam hendak mundur atau berbalik arah di jalan yang sempit. Saat itu, Teguh yang sedang melintas di belakang mobil tersebut menyalakan klakson sebagai tanda.
Diduga tidak terima dengan klakson itu, pria berbaju hitam turun dari mobil dan langsung memukul wajah Teguh menggunakan siku. Pukulan keras tersebut membuat Teguh terjatuh dari motor, hidungnya mengeluarkan darah, dan matanya lebam.
Kondisi Korban
Korban sempat ditolong warga sekitar dan dibawa ke RS Medika Jaya untuk mendapatkan perawatan. Dari keterangan rekan-rekannya, Teguh mengalami luka di hidung, memar di mata kiri, serta kondisi tubuh yang lemah.
Salah satu saksi mata mengatakan suasana sempat ricuh. “Awalnya hanya bunyi klakson, tapi tiba-tiba si bapak berbaju hitam itu marah dan memukul. Kami semua kaget,” ujarnya.
Gelombang Protes Ojol
Insiden ini cepat menyebar di media sosial dan memicu kemarahan komunitas ojol di Pontianak. Ratusan pengemudi ojol dari berbagai komunitas segera bergerak menuju Markas Polisi Militer (Pomdam) XII/Tanjungpura di Jalan Rahadi Usman pada Sabtu sore.
Mereka menuntut agar pelaku pemukulan segera ditindak tegas secara hukum. “Kami tidak terima rekan kami diperlakukan seperti ini. Oknum atau bukan, hukum harus ditegakkan,” kata salah satu koordinator aksi di depan Mapomdam.
Respon TNI dan Polisi
Sejumlah perwakilan massa ojol sempat diterima langsung oleh pihak Pomdam XII/Tanjungpura. Dari pertemuan singkat itu, pihak TNI menyampaikan bahwa kasus sedang dalam proses penyelidikan internal dan korban sudah menjalani visum di rumah sakit.
Sementara itu, laporan resmi juga sudah dibuat ke Polresta Pontianak. Namun, hingga malam ini pihak kepolisian maupun Pomdam XII/Tanjungpura belum memberikan pernyataan rinci mengenai identitas pelaku maupun langkah hukum yang akan diambil.
Update Malam Ini
Hingga Sabtu malam (20/9), ratusan ojol masih bertahan di sekitar Pomdam XII/Tanjungpura. Mereka mendesak agar kasus ini tidak ditutup-tutupi dan oknum pelaku segera diproses sesuai hukum yang berlaku.
Publik luas pun ikut menyoroti kasus ini. Tagar #KeadilanUntukOjol sempat ramai di media sosial, berisi kecaman terhadap aksi arogan di jalan serta seruan agar aparat tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum.