
SEMARANG – Kondisi Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat (Kalbar) di Semarang yang berlokasi di Jalan Kendeng VI No. 4, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang, kian memprihatinkan.
Sejumlah ruangan mengalami kerusakan serius, terutama di musim penghujan. Air hujan masuk melalui atap yang bocor, menyebabkan lantai atas tergenang dan merembes hingga ke bawah. Bahkan beberapa kamar sudah tidak layak ditempati karena plafon yang rusak parah.
Andri, salah satu perwakilan penghuni asrama, menyampaikan bahwa permasalahan ini sudah lama dilaporkan ke pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Ia mengaku telah berkoordinasi sejak Februari 2025 dengan Ibu Matilda, perwakilan dari Badan Penghubung (Banhub) Pemprov Kalbar di Jakarta, melalui komunikasi WhatsApp. Kemudian pada bulan April, ia kembali mengirim surat permohonan resmi terkait perbaikan asrama.

Menanggapi laporan tersebut, pada April 2025 pihak Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) sempat datang ke lokasi untuk meninjau langsung kondisi bangunan. Namun hingga saat ini, belum ada realisasi nyata atau tindak lanjut terhadap kerusakan yang ada.
“Peninjauan itu hanya sebatas formalitas. Tidak ada tindakan konkret untuk memperbaiki atau mencegah kerusakan semakin parah. Saat hujan deras, lantai atas berubah seperti kolam. Hal ini menyebabkan plafon bocor dan membahayakan penghuni,” ujar Andri.

Santos Lubis, Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat (KPMKB) Semarang, yang juga menjabat sebagai Penasehat Asrama juga membenarkan hal itu.
Para penghuni berharap Pemprov Kalbar segera mengambil langkah tegas untuk memperbaiki kondisi asrama. Mengingat fungsi strategis bangunan tersebut sebagai tempat tinggal sekaligus simbol kebersamaan mahasiswa Kalbar yang sedang menempuh pendidikan di Pulau Jawa.
“Kami sangat berharap bantuan dari pihak Pemprov. Asrama ini bukan hanya bangunan, tapi rumah kedua kami di perantauan,” pungkas Andri. (*/jo)