
PONTIANAK – Ketua Organisasi Mangkok Merah Kalimantan Barat (MMKB), Iyen Bagago, memberikan klarifikasi resmi atas beredarnya kembali pemberitaan yang menyinggung dirinya dalam kasus yang terjadi pada bulan Juni 2025 lalu.
Iyen menegaskan bahwa persoalan yang dimaksud telah diselesaikan secara tuntas di Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontianak dan tidak terbukti adanya pelanggaran adat maupun tindakan premanisme sebagaimana disebut dalam unggahan atau berita yang kini kembali diposting di media sosial.
“Saya tegaskan, berita atau postingan yang mengaitkan saya dengan istilah preman adat adalah tidak benar. Itu hanya dugaan lama yang sudah dibantah dan dinyatakan selesai sejak Juni 2025,” ujar Iyen Bagago di Pontianak, Sabtu (11/10/2025).
Iyen menjelaskan, peristiwa yang sempat mencuat saat itu merupakan kesalahpahaman antarwarga dan telah diklarifikasi langsung di hadapan Dewan Adat Dayak Kota Pontianak.
Pihak DAD bahkan menegaskan bahwa persoalan tersebut bukan urusan adat dan tidak ada keputusan hukum adat apa pun yang dijatuhkan terhadap dirinya.
“Jangan mengatasnamakan adat untuk menyerang atau menjatuhkan orang lain. Saya menghormati lembaga adat, dan justru mengikuti mekanisme klarifikasi resmi waktu itu. Kasusnya sudah selesai,” tegasnya.
—
Teguran Keras untuk Penyebar Ulang
Iyen Bagago mengecam keras pihak-pihak yang dengan sengaja memposting ulang atau menyebarkan kembali isu lama tersebut di media sosial.
Ia menilai tindakan itu merupakan bentuk fitnah dan pembunuhan karakter, serta dapat diproses secara hukum positif apabila terus dilakukan.
“Kepada siapa pun yang kembali mengangkat isu ini tanpa dasar, saya minta segera menghapus postingan itu. Jika tidak, saya akan menempuh jalur hukum. Jangan merusak nama baik orang lain hanya karena sakit hati,” tegasnya.
Iyen mengajak seluruh masyarakat dan komunitas adat di Pontianak untuk tetap menjaga suasana damai dan kondusif.
Ia berharap semua pihak dapat mengutamakan penyelesaian secara bijak dan beretika, tanpa membawa nama adat untuk kepentingan pribadi.
“Mari kita hormati adat, bukan memperalatnya. DAD dan seluruh tokoh Dayak sudah menunjukkan contoh penyelesaian yang bermartabat. Jangan biarkan oknum mencoreng nilai luhur itu,” tutup Iyen.