
SEMARANG – Kondisi Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat (Rahadi Oesman) di Kota Semarang kini semakin memprihatinkan. Bangunan dua lantai di Jalan Kendeng VI No. 4, Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Semarang itu diketahui sudah rusak parah meski baru selesai direnovasi akhir 2022.
Dengan luas 375 meter persegi dan 17 kamar, asrama ini ditempati 14 pelajar asal Kalbar. Namun, kini sebagian ruangannya tak layak huni.


Yulius Yogi, Ketua Asrama Rahadi Oesman, mengungkapkan bahwa plafon di beberapa kamar ambruk, plafon ruang tengah roboh, hingga toilet bocor dan tidak bisa dipakai. Bahkan, tiga kamar dinyatakan tak layak huni.
“Pasca renovasi akhir 2022 justru makin parah. Plafon kamar 1, 2, 3, dan 4 bocor, toilet juga rusak, dan ada 3 kamar tak bisa ditempati,” kata Yulius, mahasiswa semester 5 STIE Semarang.
Ia menambahkan, Badan Penghubung Pemprov Kalbar memang sudah meninjau kondisi asrama pada 16 Juli 2025, namun hingga kini belum ada langkah pencegahan maupun solusi darurat.


Pelaksana Tugas Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar (KPMKB) Semarang, Melandri, menegaskan pihaknya sangat serius menyoroti kondisi asrama tersebut.
“Musim hujan ini sangat rawan. Kami berharap segera ada solusi, terutama perbaikan plafon yang bisa ambruk kapan saja dan membahayakan penghuni,” ujarnya.
Senada dengan itu, Penasehat KPMKB Semarang, Santos Lubis, juga membenarkan kerusakan tersebut dan menilai perlu segera ditangani.
“Asrama ini baru direnovasi, tapi kok cepat rusak? Ini aset daerah, jangan sampai dibiarkan. Yang paling urgent saat ini ya plafon kamar yang rawan runtuh sewaktu-waktu,” tegas Santos.
Para mahasiswa berharap Pemprov Kalbar segera turun tangan agar kerusakan tidak semakin meluas dan keselamatan penghuni tetap terjaga.